News Update :
Home » » Tuhan dan Tukang Cukur

Tuhan dan Tukang Cukur

Penulis : Unknown on Senin, 02 Juni 2014 | 05.39

Seorang lelaki paruh baya datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mereka pun terlibat dalam pembicaraan yang hangat.
Mereka membicarakan banyak hal dalam berbagai variasi topic. Sesaat topik pembicaraan beralih tentang tuhan.

Si tukang cukur bilang, ”saya tidak percaya kalau tuhan itu ada”.
“kenapa anda berkata begitu ?” Tanya si konsumen.
“begini, coba anda perhatikan di depan sana, di jalanan…., katakan kepadaku, jika tuhan itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?, jika tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan tuhan yang maha penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (jawa : mlungker-mlungker), kotor dan brewokan, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata “anda tahu, sebenarnya di dunia ini tidak ada tukang cukur..!”
Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya “anda kok bisa bilang begitu?, saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukur anda!”
“tidak!” Elak si konsumen.
“tukang cukur itu tidak ada! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.
“ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
“apa yang anda lihat itu adalah salah mereka sendiri, mengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?”, jawab si tukang cukur membela diri.
“cocok, saya setuju..!” Kata si konsumen.
“itulah point utamanya! Sama dengan tuhan.
“maksud anda bagaimana?”, tanya si tukang cukur tidak mengerti.
“sebenarnya tuhan itu ada ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini? Orang-orang tidak mau datang kepada-nya, dan tidak mau mencari-nya..? Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong!!!! Dalam hati dia berkata “benar juga apa kata dia katakana mengapa aku tidak mau datang kepada tuhanku, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?” 
Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Majalah Al-Qolam . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger