Suatu hari terjadi gempa bumi di sebuah daerah. Gempa ini
mengguncangkan jalan-jalan dan gedung-gedung. Tak lama setelah itu, sekompi tim
SAR datang untuk mencari korban gempa bumi. Di bawah reruntuhan sebuah gedung,
mereka menemukan seorang korban perempuan yang tertimpa puing-puing. Korban itu
ditemukan dalam keadaan bersujud dan sudah tidak bernyawa. Dari balik tubuhnya
terdengar suara isak tangis yang tertahan. Ternyata, suara itu berasal dari
bayi berumur 3 bulan yang ada dalam pelukan perempuan itu.
Di samping bayi itu, tergeletak sebuah buku catatan kecil
yang di dalamnya tertulis pesan berwarna merah “tolong selamatkan bayi saya!!”.
Tulisan itu terlihat tidak rapi, seperti ditulis dengan buru-buru. Di balik pesan
itu terdapat pesan lain yang berbunyi “walau pun nyawa menjadi taruhannya, aku
akan tetap melindungimu. Tetapi ingatlah bahwa aku sanyat mencintaimu”. Buku
catatan itu dibaca bergilir oleh setiap orang dari tim SAR itu, setelah
membacanya mereka semua menangis. Itulah betapa sayangnya ibu kepada anaknya.
Pada sebuah riwayat hadis disebutkan ketika sahabat
Rasulullah bertanya “ya Rasulullah, siapakah yang pertama kali yang harus kita
hormati? Jawab rasul, ‘ibumu’ dan sahabat lagi bertanya, lalu siapa lagi? Jawab
rasul ‘ibumu’ sampai ketiga kalinya rasulullah menjawab ‘ibumu’ dan yang
terakhir adalah ‘ayahmu’.
Begitulah kita harus menghargai jasa ibu kita dalam
kehidupan ini
Posting Komentar